Senin, 09 Agustus 2010

SMPN 3 Cibinong (Netic) Meretas Asa ke Singapura

Cibinong – Jika tak ada halangan, tim futsal futri kelas olahraga SMP Negeri 3 Cibinong, Netic Ladies Futsal Club bakal melakukan pertandingan di Singapura, Oktober mendatang. Turunnya Netic pada even yang lebih luas itu untuk memupuk sikap percaya diri. Ratu Futsal Bogor ini memerlukan jam terbang pertandingan yang mumpuni jika aset tim futsal putri Kabupaten Bogor dapat diperhitungkan. “Insya Allah, sedang kami rencanakan,” ujar Teguh Hariyadi, Ketua Pelaksana Harian Kelas Olahraga SMP Negeri 3 Cibinong, kemarin. Di Bogor, Netic tak tertandingi meski bertanding dengan beda tingkat sekolah yaitu SMA. Pada Gamagudabo Cup 2010 antar Pelajar seBogor Raya, Netic menunjukkan dominasinya dengan perjalanan pertandingan tak pernah terkalahkan seperti kontra SMAN 7 Bogor 18-0, SMK Tri Dharma 2 Bogor 8-2, dan kontra SMA YPHB Bogor 15-0. Lalu pada babak semifinal, menghabisi SMAN 9 Bogor 11-2 dan pada partai final mengalahkan tim bagus SMA AlNur Cibinong 11-2. Pertemuang yang ketiga dengan AlNur juga masih dipegang kokoh Netic yang sebelumnya menang 8-2, dan 4-1. Bahkan top skorer disapu Netic oleh Maryati dengan 24 gol dari total selutuhnya 64 gol, serta the best player juga disabet Netic oleh Maya Muharina. “Kami juga menjadi tim terbaik dan fair play,” jelas Teguh.

Gamagudabo Lahirkan Juara Baru

Bogor - Kejuaran futsal bergengsi Gamagudabo Cup 2010 antar pelajar se-Bogor Raya telah usai dan berhasil melahirkan juara baru untuk tingkat SMP dan SMA. Turnamen yang telah berjalan sejak 26 Juli hingga 7 Agustus di GOR Padjadjaran Bogor, Sabtu malam, menetapkan SMAN 10 Bogor menjadi juara I tingkat SMA, SMPN 16 Bogor juara I tingkat SMP, dan SMPN 3 Cibinong juara I tingkat futsal putri.
Bukan hanya itu, para juara juga telah berhasil membuktikan kerja jeras dan usahanya dalam meraih sebuah prestasi. Selain lahirnya juara baru, lahir juga para pemain terbaik dan top skor dari tiap-tiap tingkatannya.
Untuk pemain terbaik tingkat SMA jatuh Pada Saefullah SMA PGRI 3 Bogor, tingkat SMPN jatuh pada Kosasih SMPN 16 Bogor, dan tingkat futsal putri jatuh pada Maya SMPN 3 Cibinong. Sedangkan untuk top skor tingkat SMA jatuh pada Lucky SMAN 10 Bogor, tingkat SMP Opang SMPN 8 Bogor dan Ari SMPN 16 Bogor, dan tingkat futsal putri jatuh pada Maryati SMPN 3 Cibinong.
Perjuangan yang diperlihatkan oleh 68 tim yang mengikuti Gamagudabo Cup 2010 patutu diacuni jempol. Betapa tidak. Selain mendulang prestasi gemilang, para peserta juga menjunjung tinggi nilai sportivitas.
“Tim-tim yang menjadi juara di Gamagudabo Cup 2010 sudah berhasil membuktikan prestasi dan perjuangannya selama turmamen. Mereka pantas menjadi juara berkat kerja kerasnya dan sportifitasnya,” ujar Ketua Panitia Gamagudabo Cup 2010, Rangga Wildani kepada Jurnal Bogor, Sabtu (7/8) malam.
Rangga mengatakan, dirinya begitu bangga kepada seluruh peserta Gamagudabo Cup 2010, terlebih untuk para juara. “Selamat kepada para juara dan peraih pemain terbaik serta top skor. Semoga prestasi yang sudah diraih kali ini harus ditingkatkan lagi untuk kedepannya,” tandasnya.

Sabtu, 07 Agustus 2010

Gamagudabo Cup 2010, Memasuki Partai Final

Bogor - Turnamen futsal bergengsi antar pelajar se-Bogor Raya Gamagudabo Cup 2010 kian spektakuler. Betapa tidak! Peserta yang meliputi 32 tim futsal SMA putra, 24 SMP putra dan 12 futsal putri, kini menyisakan enam tim yang akan berlaga dipartai final pada, Sabtu (7/8) hari ini, di Gor Padjadjaran Bogor.
Enam tim yang akan berlaga di partai puncak antara lain, SMPN 8 Bogor versus SMPN 16 Bogor untuk tingkat SMP, SMPN 3 Cibinong versus SMA Al-Nur untuk tingkat futsal putri, dan SMKN 2 Bogor versus SMAN 10 Bogor untuk tingkat SMA. Persaingan ketat mereka sejak awal turnamen akan dibuktikan pada hari ini. “Setiap tim yang lolos pada babak final Gamagudabo Cup tahun ini benar-benar tim yang tangguh,” ujar Ketua Panitia Gamagudabo Cup 2010 Rangga Wildani kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Untuk tingkat SMP dan SMA putra akan lahir satu juara baru Gamagudabo Cup. Pasalnya, SMP Budi Mulya Bogor dan SMA Plus BBS yang menjadi juara bertahan Gamagudabo Cup, harus kandas ditengah jalan. Sedangkan SMPN 3 Cibinong yang menjadi juara bertahan Gamagudabo Cup, akan siap mempertahankan gelarnya, atau malah menyerahkan gelarnya. “Untuk tingkat SMP dan SMA akan mencatat sejarah baru dengan kelahiran juara bari di Gamagudabo Cup. Untuk futsal putri kita saksikan besok (hari ini-red),” katanya.
Sementara itu, pada partai perebutan juara tiga untuk tingkat SMP, mempertemukan antara SMPN 2 Cibinong versus SMP Budi Mulya Bogor, SMAN 9 Bogor versus SMK Tri Dharma 2 untuk tingkat futsal putri, dan SMA PGRI 3 versus SMAN 5 Bogor.

Jumat, 06 Agustus 2010

SMPN 3 Cibinong Pesta GOL…

Bogor - Langkah skuad SMPN 3 Cibinong (Netic) menuju partai semi final semakin tak terbendung. Setelah berhasil menggilas tim futsal SMA YPHB dengan skor telak 15-0 pada babak perempat final turnamen futsal Gamagudabo Cup 2010, Kamis (5/8) kemarin, tim asuhan Anang Suryana dan Teguh Haryadi dipastikan akan berlaga di partai semi final melawan SMAN 9 Bogor.
Kendati masih duduk dibangku SMP, Maya dkk mampu menyihir laga dengan penampilan memukau yang ditunjunkan skuad Netic. Mereka mampu memberikan penampilan yang sangat baik pada laga kemarin. “Alhamdulillah, anak-anak bermain dengan sangat luar biasa, penuh percaya diri dan kompak. Itu kunci kemenangan kami malam ini (kemarin-red),” ujar Pelatih SMPN 3 Cibinong Anang Suryana kepada Jurnal Bogor.
Anang melanjutkan, pada laga semi final hari ini, diharapkan Maya dkk mampu tampil dengan sebaik mungkin dan menjaga stamina. “Waktu istirahat anak-anak harus dimaksimalkan dan diperhatikan. Itu agar skuad kami kembali siap tempur pada laga besok (hari ini-red),” tambahnya.
Sejak awal laga, SMPN 3 Cibinong begitu menguasai laga. Terbukti, tujuh gol berhasil terciptakan Maya dkk di babak pertama. Tidak hanya itu, permainan cepat dan taktis begitu lihai diperlihatkan skuad Netic. Permainan bola dari kaki ke kaki pun turut disuguhkan anak-anak kelas olahraga SMPN 3 Cibinong itu.
Anang menekankan, kunci kemanangan tersebut adalah bentuk dari kekompakan tim. Berkat kunci tersebut, mereka mampu melewati setiap lawan-lawannya dengan pasti. “Kunci yang selalu saya tanamkan yaitu selalu bersama. Itu bertujuan agar mereka mampu mengetahui satu sama lain,” tandas wasit nasional sepakbola itu.
Sekedar informasi, dari 15 gol yang berhasil disarangkan SMPN 3 Cibinong, delapan diantaranya dicetak Kiki, empat gol oleh Maya, dua gol oleh Maryati, dan Riri satu gol.

Senin, 02 Agustus 2010

Kelas Olahraga, Pilot Project Efektif


Cibinong - Munculnya kelas olahraga di SMPN 3 Cibinong memang telah menjadi angin segar bagi perkembangan dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Tapi, hal itu juga menjadi tantangan Pemkab bagaimana menjaga aset itu yang jika dikembangkan akan menjadi pilot project efektif. Tim pelatih mencatat, talenta siswa-siswi kelas olahraga berpeluang menjadi atlet potensial.
“Untuk lari, anak-anak mampu mencapai 58 detik dengan jarak 400 meter padahal usia mereka baru 13 tahun,” ujar Anang Suryana, salah satu pelatih di kelas olahraga, kemarin.
Kelas olahraga yang membuka dua kelas yaitu atletik dan futsal, diakui Anang bisa dikembangkan ke cabang lain. Misalnya untuk futsal putri, juga bisa diturunkan ke cabang sepakbola yang sekarang ini tim putri sepakbola masih jarang di tanah air. “Satu tahun ke depan lagi, target mereka bisa tercapai dan untuk sepakbola hanya butuh adaptasi saja karena teknik dan fisik sudah terjaga,” ungkap Anang.
Menurut wali kelas olahraga Teguh Hariyadi, tidak mudah memang untuk memulai melakukan sebuah pembinaan, tanpa adanya tekad dan niat yang kuat dari pengelola, pelatih, siswa, orangtua dan masyarakat. Tanpa itu, tentunya program kelas olahraga ini tidak akan berjalan. “Hanya tinggal kemauan Pemkab saja,” ujarnya.
Seperti disebutkan sebelumnya, berbagai prestasi sudah banyak diraih oleh siswa dan siswi kelas olahraga diantaranya adalah juara 2 pencak silat putri pada Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Bogor (Popkab) atas nama Vanny Andini.
Untuk cabang atletik, juara umum Kejuaraan Atletik Tingkat Kabupaten Bogor yang digelar Pengcab PASI (atletik) tahun 2008, juara dua lari 1500 meter, juara tiga lari gawang 110 m dan juara tiga jalan cepat putri pada Kejuaraan Atletik Jabar Open di Bandung Februari 2009, menyumbangkan 15 emas untuk Kecamatan Cibinong pada Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Bogor 2009 dan juara umum dengan 11 emas, 4 perak dan 3 perunggu pada Kejuaraan Atletik Kelas Olahraga Tingkat Provinsi Jabar di Karawang, mengalahkan tuan rumah Karawang.
Untuk cabang futsal putri, juara pertama Turnamen Futsal Putri Piala Kemenpora 2009 di SMK PGRI Cibinong, juara dua Turnamen Futsal Putri HUT Yayasan Al-Nur 2009, juara tiga Turnamen Futsal Putri Shootout Management di Bogor dan juara satu Turnamen Futsal Putri Piala Gamagudabo 2009. Pada turnamen ini juga pemain dari SMP Negeri 3 Cibinong mendapat predikat sebagai pemain terbaik yaitu Kiki dan pencetak gol terbanyak yaitu Maya

Minggu, 01 Agustus 2010

Butuh Keterlibatan Semua Komponen

Pertanyaan untuk Teguh Hariyadi, S.Pd, Ketua Pelaksana Harian Kelas Olahraga
Eksistensi kelas olahraga Jawa Barat di SMP Negeri 3 Cibinong, membutuhkan keterlibatan semua komponen masyarakat dan pemerintah daerah. Keterlibatan ini dapat memicu perkembangan dunia olahraga di Kabupaten Bogor, dimana kelas olahraga masih butuh pengembangan. Untuk mengetahui lebih jauh kelas olahraga, wartawan olahraga Jurnal Bogor, Asep Saepudin Sayyev, mewawancarai Teguh Hariyadi, S.Pd, Ketua Pelaksana Harian Kelas Olahraga. Teguh telah rela melepas karirnya di dunia penelitian kesehatan masyarakat dan konsen bersama pelaku kelas olahraga lainnya, mencetak calon atlet.

1. Mengapa setelah sempat berkarir di dunia penelitian kesehatan masyarakat, beralih menjadi pengajar di kelas olahraga?
Terus terang karena back-ground keguruan. Jadi apa yang sudah dipelajari di dunia pendidikan, ingin diterapkan di kelas olahraga.
2. Apa alasan lebih tertarik di kelas olahraga?
Sebenarnya proses awalnya karena saya diberi tanggungjawab mengajar di kelas olahraga dan penunjukan dari Dinas Pendidikan. Namun karena kelas ini masih butuh pengembangan, maka di kelas olahraga ini masih perlu orang-orang yang mau bersabar dan bermimpi Kabupaten Bogor memiliki perkembangan dunia olahraga yang bagus.
3. Kelas olahraga itu sendiri seperti apa?
Kelas olahraga ini adalah bagian dari program Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan yang merancang program pendidikan di perbatasan Bodetabek dan program pembentukan kelas olahraga diharapkan akan menjadi pusat pembinaan dan pelatihan kegiatan olahraga yang dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan. Maksudnya, banyak calon atlet yang tak terfasilitasi karena minimnya tempat pembinaan sehingga sulit mencetak calon atlet yang berkualitas. Kondisi ini bisa dilihat dari even PON, Jawa Barat masih tertinggal dari provinsi lain.
4. Bisa disebutkan kelebihan kelas olahraga dibandingkan kelas lain?
Dalam pengembangannya, program kelas olahraga adalah gabungan program pembinaan yang sudah ada seperti di Ragunan dan PPLP Jabar. Namun kelas ini ada penekanan pembinaan yang tidak hanya psikomotor saja, tapi ada juga apektif dan kognitif. Bahkan memprioritaskan spiritual quotient (SQ). Adopsi ini melihat yang sudah dilakukan Thailand dan Jepang, dimana dalam teknisnya sebelum latihan atau pertandingan, dilakukan dulu kegiatan spriritual. Maka disini karena mayoritas muslim, maka diharuskan sholat dan berdoa.
5. Mengapa mesti ada unsur spiritual?
Inti dari keberhasilan itu adalah dimulai dari spritualitas. Maka bagi siswa-siswi di kelas olahraga, tak hanya mengasah psikomotorik, tapi juga program lain seperti bimbingan belajar untuk mata pelajaran yang ujian nasional. Kami semua berharap siswa-siswi kelas olahraga nantinya dapat menjadi atlet, guru atau dosen, dokter olahraga dan lain sebagainya.
6. Dengan gabungan seperti itu, apakah harapan tersebut bisa terwujud?
Bisa jika semua komponen saling mendukung. Kelas olahraga ini tidak bisa berjalan sendiri. Contohnya, di kelas kita membina sikap dan prilaku siswa, namun dari induk olahraga cabang olahraga tertentu juga bisa membantu teknis pengajaran cabang olahraga itu.
7. Apakah keberhasilan kelas olahraga sudah terlihat sekarang ini?
Butuh 6 tahun lebih ke depan untuk melihat hasilnya. Meskipun saat ini, Alhamdulillah kelas olahraga telah berprestasi. Misalnya, pada even O2SN untuk cabang atletik telah masuk 4 besar nasional, tampil di Porda Jabar, dan mengikuti kejurnas untuk cabang olahraga tertentu, serta tim futsal putrinya telah turun di even nasional.
8. Lalu apa yang menjadi perhatian pengajar di kelas olaharaga?
Konsep pembinaan olahraga yang terprogram yang meliputi semua aspek cabang olahraga dilaksanakan. Atletik, futsal putri telah dikembangkan dan menyusul cabang olahraga lainnya.
9. Apakah ada sumbang saran agar dunia olahraga khususnya di Kabupaten Bogor dan umumnya di Jawa Barat dapat lebih terlihat?
Program pembinaannya harus terintegral dan membuat konsep efektif yang lebih meyakinkan masyarakat. Misalnya setelah kelas ini berakhir, siswa itu tak menganggur. Di kelas olahraga ini telah dikembangkan konsep tribakti yaitu, bakti kepada kewajiban, bakti kepada profesional dan bakti kepada pengabdian. Guru punya kewajiban mengajar, ya mengajar, profesional di bidangnya masing-masing juga dilakukan, serta pembinaan dan pengabdian untuk pengembangan dunia olahraga itu kalau tidak sekarang kapan lagi?
BIODATA
Nama
: Teguh Hariyadi, S.Pd
TTL
: Tegal, 23 November 1971
Alamat
: Pakansari Rt 06/07, Kecamatan Cibinong

Hobi
: Olahraga
Riwayat Pekerjaan
-   Staf Yayasan Kusuma Buana (YKB),         1992-1996
-   Staf BKKBN Provinsi Jawa Timur,         1996-2000
-   Kepala Seksi Pengolahan Data Pelayanan Informasi dan Dokumen         BKKBN Kabupaten Bogor, 2000-2004
-   Guru SMP Negeri 3 Cibinong, 2005- sekarang.

Sabtu, 31 Juli 2010

Perpani Ukir Sejarah Baru


Cibinong - Cabang panahan memiliki komitmen dengan programnya menjaring atlet asal Kabupaten Bogor dalam persiapan Porda Jabar 2014. Jika selama ini rekrutmen atlet berdasarkan turun-temurun dari keluarga atlet terdahulu, maka dirubah dengan menggandeng kelas olahraga Jawa Barat di SMPN 3 Cibinong.
“Kami percaya kelas olahraga karena prestasi yang telah ditunjukkan selama ini,” ujar Ketua Umum Pengcab Perpani (Persatuan Panahan Seluruh Indonesia) Kabupaten Bogor, Adang Suptandar usai melakukan penandatanganan kerjasama (Mou) dengan Kepala Sekolah SMPN 3 Cibinong, Cepi Koswara, kemarin.
Di SMPN 3, Perpani menemukan 12 siswa yang terjaring seleksi yang digelar pengurus dan pelatih yaitu Komarudin dan Heru Susanto. Ke-12 siswa ini diharapkan dapat terus mengikuti sesi latihan hingga bisa berprestasi seperti atlet senior, Budi Sartono.
“Optimisme itu karena kelas olahraga adalah calon atlet dan telah ditunjukkan seperti yang masuk cabang atletik bisa meraih emas kualifikasi,” ungkap Adang.
Cepi Koswara juga berharap sama. Siswa-siswi kelas olahraga yang dipercaya oleh cabang olahraga dapat menunjukkan talentanya hingga bisa menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Kabupaten Bogor. “Memang jika dibina dengan baik, anak kita juga bisa. Mudah-mudahan nanti ada sumbangsih medali,” kata dia.
Sementara untuk Porda Jabar XI/2010 di Bandung, Juli mendatang, Kabupaten Bogor menurunkan 5 atletnya yaitu Budi Sartono, Fajar Febriana, An’an Ramdani, Herdian Adi Susanto dan Zenia Stephanie.

Maryati Juarai Cibinong 10 K


Cibinong - Kejutan mewarnai lomba lari marathon Cibinong 10 K di Jalan Tegar Beriman, kemarin. Siswi kelas olahraga SMPN 3 Cibinong, Maryati meraih juara pertama kelompok pelajar putri. Pertarungan kelompok pelajar ini cukup unik, karena panitia mengikutsertakan peserta dengan selisih usia yang cukup jauh mulai dari siswa SD, SMP, SMA hingga yang sudah kuliah pada lomba yang memperebutkan total hadiah Rp 125 juta.
Maryati mencatat waktu tercepat 47,13 detik, dan juara kedua masih dari SMPN 3 Cibinong, Yumsah 48,31 detik. Diposisi ketiga dan keempat dihuni Yeni dan Dea dari SD Nambo 3 Klapanunggal, serta kelima diraih mahasiswi IPB Bogor, Rani Yuliandani. Lalu siswi SMPN 3 Cibinong, Safitri, Aisyah dan Regina Waremra masih menempati peringkat ke-6, 7 dan 8.
Sedangkan di kelompok putra, atlet jalan cepat Jabar yang dipersiapkan untuk Porda Kabupaten Bogor, Hendro meraih juara. Mahasiswa UPI Bandung ini mencatat waktu 35,31 detik dan kedua Asep Bahtiar dari Klapanunggal. Tak ada data dari sekolah mana, yang jelas anak SMA ini mampu menyisihkan Wawan dari SMPN 3 Cibinong di peringkat ketiga. Diikuti posisi ke-4, Ade Kurnaen dari Kota Bogor, ke-5 Dani (SMPN 3 Cibinong), Bugi (Kota Bogor), Rifal dan Dika (SMPN 3 Cibinong) masing-masing ke-6, 7 dan 8.
Sementara pertandingan di kelompok elit, Agus Prayogo dari Secapa AD Jabar juara pertama dengan waktu tercepat 30,18 detik. Atlet peraih emas SEA Games 2009 masih belum memecahkan rekor nasional yang dipegang Eduardus Nabunome 29,18 detik pada Cibinong 10 K. Atlet nasional, Jouhari Johan dari Sumatra Selatan diposisi kedua, ketiga Yahuza dari Bangka Belitung.
Lalu di kelompok putri, pelari nasional asal Jawa Tengah, Trianingsih meraih gelar juara. Pelari asal klub Atletik Lokomotif Salatiga yang dipersiapkan untuk Asian Games XVI di Guangzhou, China, November itu mencatat waktu tercepat 35,32 detik, disusul peringkat kedua, Unik Setiorini dari Banten dan ketiga dari Jakarta, Rini Budiarti.
Di kelompok umum, tak ada kesempatan yang diraih pelari Bogor setelah pelari nasional asal Jawa Tengah, Novita Andriani meraih juara dengan catatan waktu 37,56 detik, posisi kedua dan ketiga juga masih dari Jawa Tengah yaitu Siti Khodijah dan Amabar. Begitu juga dari kelompok putra, Sukarno peraih juara pertama dari Secapa AD dan Niko Sila dari Secapa AD kedua dan ketiga Ari Swandana dari Salatiga.

Pelatih Miliki Banyak Pilihan

Cibinong - Seleksi calon siswa kelas olahraga di SMPN 3 Cibinong yang diikuti sebanyak 345 peserta, memiliki banyak pilihan. Fostur tubuh dan hasil tes mengenai ketepatan, kecepatan dan ketahanan telah banyak dimiliki calon siswa.
“Sekarang ini banyak yang sudah masuk kriteria dan kami akan pilih yang terbaik,” ungkap pelatih kepala kelas olahraga SMPN 3 Cibinong, Anang Suryana usai melakukan tes yang meliputi lari 600 meter, 40 meter, vertical jump, dan penilaian berat dan tinggi badan di lapangan SMPN 3 Cibinong, kemarin.
Dari 345 peserta, panitia akan memenuhi kuota 40 siswa (satu kelas) dan sebanyak 20 peserta di cadangan yang ditempatkan dikelas regular. Nama-nama siswa yang lolos akan diumumkan Selasa (1/6) nanti. “Disiplin yang bagus menjadi penilaian kami juga nantinya,” jelas pengelola sekaligus manajer tim kelas olahraga, Teguh Hariyadi.
Sementara orangtua siswa SD yang memasukan putra-putrinya ke kelas olahraga di SMPN 3 Cibinong, mengharapkan anaknya kelak dapat memiliki perkembangan kesehatan dan pengetahuan yang bagus. “Disini aktivitas olahraganya banyak, disamping belajar seperti yang lainnya,” ungkap salah satu orangtua siswa, Wastianingsih.
Dengan kegiatan seperti itu, anaknya akan terjaga dari pergaulan yang tak perlu karena selama seharian masih berada di sekolah. “Ada banyak manfaat mengapa saya mau memasukan anak kesini. Soal terpilih atau tidak, itu urusan lain. Yang penting anak kami telah mencoba mengikuti seleksi,” tandas Wastianingsih lagi, orangtua siswa asal RT 04/09 Pondok Rajeg, Perum LIPI yang memiliki dua anak kembarnya yaitu Yoga Aji Bagaskara dan Yogi Budi Wicaksono di SD Cipayung I Cibinong.

Peserta Seleksi Kelas Olahraga Membludak

Cibinong - Dibandingkan 2 tahun lalu yang hanya 189 siswa, tahun ini peserta seleksi kelas olahraga membludak. Sebanyak 345 siswa bersaing bisa masuk memenuhi kuota 40 siswa yang ditetapkan panitia. Seleksi akan dilakukan pada Jumat (28/5) hari ini di SMPN 3 Cibinong.
“Antusiasnya cukup banyak,” ujar pengelola sekaligus manajer tim kelas olahraga, Teguh Haryadi, kemarin.
Pendaftaran peserta telah dimulai Senin hingga Rabu lalu dan seleksi akan melibatkan 60 orang panitia yang akan melakukan tes lari 40 meter, vertical jump, lari 600 meter, ketepatan dan penilaian berat dan tinggi badan siswa asal SD itu. “Kelas ini akan menjadi calon atlet untuk basket, panahan dan taekwondo,” ujar pelatih kepala kelas olahraga, Anang Suryana.
Kelas olahraga di SMPN 3 Cibinong telah memiliki cabang olahraga wajib yaitu atletik dan dua tahun lalu cabang ini telah bergandengan dengan cabang futsal putri. Anang mengakui, tahun ini lebih memprioritaskan fostur tubuh karena telah melakukan kerjasama dengan pengurus cabang olahraga.
“Ada MoU dengan pengurus cabor, makanya kami akan lihat potensi calon siswa kelas olahraga ini,” ungkapnya.
Kelas olahraga telah menjadi sasaran pengurus cabor untuk mendapatkan calon atlet binaannya. Tak hanya beberapa cabor tersebut diatas, beberapa cabang lainnya seperti dayung dan panjat tebing juga tertarik merekrut atletnya dari kelas ini. “Stamina dan fisik anak-anak kelas olahraga bagus dan ini menjadi modal awal yang sangat penting menjadi atlet,” ungkap Anang.