Minggu, 01 Agustus 2010

Butuh Keterlibatan Semua Komponen

Pertanyaan untuk Teguh Hariyadi, S.Pd, Ketua Pelaksana Harian Kelas Olahraga
Eksistensi kelas olahraga Jawa Barat di SMP Negeri 3 Cibinong, membutuhkan keterlibatan semua komponen masyarakat dan pemerintah daerah. Keterlibatan ini dapat memicu perkembangan dunia olahraga di Kabupaten Bogor, dimana kelas olahraga masih butuh pengembangan. Untuk mengetahui lebih jauh kelas olahraga, wartawan olahraga Jurnal Bogor, Asep Saepudin Sayyev, mewawancarai Teguh Hariyadi, S.Pd, Ketua Pelaksana Harian Kelas Olahraga. Teguh telah rela melepas karirnya di dunia penelitian kesehatan masyarakat dan konsen bersama pelaku kelas olahraga lainnya, mencetak calon atlet.

1. Mengapa setelah sempat berkarir di dunia penelitian kesehatan masyarakat, beralih menjadi pengajar di kelas olahraga?
Terus terang karena back-ground keguruan. Jadi apa yang sudah dipelajari di dunia pendidikan, ingin diterapkan di kelas olahraga.
2. Apa alasan lebih tertarik di kelas olahraga?
Sebenarnya proses awalnya karena saya diberi tanggungjawab mengajar di kelas olahraga dan penunjukan dari Dinas Pendidikan. Namun karena kelas ini masih butuh pengembangan, maka di kelas olahraga ini masih perlu orang-orang yang mau bersabar dan bermimpi Kabupaten Bogor memiliki perkembangan dunia olahraga yang bagus.
3. Kelas olahraga itu sendiri seperti apa?
Kelas olahraga ini adalah bagian dari program Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan yang merancang program pendidikan di perbatasan Bodetabek dan program pembentukan kelas olahraga diharapkan akan menjadi pusat pembinaan dan pelatihan kegiatan olahraga yang dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan. Maksudnya, banyak calon atlet yang tak terfasilitasi karena minimnya tempat pembinaan sehingga sulit mencetak calon atlet yang berkualitas. Kondisi ini bisa dilihat dari even PON, Jawa Barat masih tertinggal dari provinsi lain.
4. Bisa disebutkan kelebihan kelas olahraga dibandingkan kelas lain?
Dalam pengembangannya, program kelas olahraga adalah gabungan program pembinaan yang sudah ada seperti di Ragunan dan PPLP Jabar. Namun kelas ini ada penekanan pembinaan yang tidak hanya psikomotor saja, tapi ada juga apektif dan kognitif. Bahkan memprioritaskan spiritual quotient (SQ). Adopsi ini melihat yang sudah dilakukan Thailand dan Jepang, dimana dalam teknisnya sebelum latihan atau pertandingan, dilakukan dulu kegiatan spriritual. Maka disini karena mayoritas muslim, maka diharuskan sholat dan berdoa.
5. Mengapa mesti ada unsur spiritual?
Inti dari keberhasilan itu adalah dimulai dari spritualitas. Maka bagi siswa-siswi di kelas olahraga, tak hanya mengasah psikomotorik, tapi juga program lain seperti bimbingan belajar untuk mata pelajaran yang ujian nasional. Kami semua berharap siswa-siswi kelas olahraga nantinya dapat menjadi atlet, guru atau dosen, dokter olahraga dan lain sebagainya.
6. Dengan gabungan seperti itu, apakah harapan tersebut bisa terwujud?
Bisa jika semua komponen saling mendukung. Kelas olahraga ini tidak bisa berjalan sendiri. Contohnya, di kelas kita membina sikap dan prilaku siswa, namun dari induk olahraga cabang olahraga tertentu juga bisa membantu teknis pengajaran cabang olahraga itu.
7. Apakah keberhasilan kelas olahraga sudah terlihat sekarang ini?
Butuh 6 tahun lebih ke depan untuk melihat hasilnya. Meskipun saat ini, Alhamdulillah kelas olahraga telah berprestasi. Misalnya, pada even O2SN untuk cabang atletik telah masuk 4 besar nasional, tampil di Porda Jabar, dan mengikuti kejurnas untuk cabang olahraga tertentu, serta tim futsal putrinya telah turun di even nasional.
8. Lalu apa yang menjadi perhatian pengajar di kelas olaharaga?
Konsep pembinaan olahraga yang terprogram yang meliputi semua aspek cabang olahraga dilaksanakan. Atletik, futsal putri telah dikembangkan dan menyusul cabang olahraga lainnya.
9. Apakah ada sumbang saran agar dunia olahraga khususnya di Kabupaten Bogor dan umumnya di Jawa Barat dapat lebih terlihat?
Program pembinaannya harus terintegral dan membuat konsep efektif yang lebih meyakinkan masyarakat. Misalnya setelah kelas ini berakhir, siswa itu tak menganggur. Di kelas olahraga ini telah dikembangkan konsep tribakti yaitu, bakti kepada kewajiban, bakti kepada profesional dan bakti kepada pengabdian. Guru punya kewajiban mengajar, ya mengajar, profesional di bidangnya masing-masing juga dilakukan, serta pembinaan dan pengabdian untuk pengembangan dunia olahraga itu kalau tidak sekarang kapan lagi?
BIODATA
Nama
: Teguh Hariyadi, S.Pd
TTL
: Tegal, 23 November 1971
Alamat
: Pakansari Rt 06/07, Kecamatan Cibinong

Hobi
: Olahraga
Riwayat Pekerjaan
-   Staf Yayasan Kusuma Buana (YKB),         1992-1996
-   Staf BKKBN Provinsi Jawa Timur,         1996-2000
-   Kepala Seksi Pengolahan Data Pelayanan Informasi dan Dokumen         BKKBN Kabupaten Bogor, 2000-2004
-   Guru SMP Negeri 3 Cibinong, 2005- sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar